Aku menginginkan hujan sebagaimana kamu bersorak untuk matahari tetap bersinar Aku berdoa disaat hujan sebagaimana kamu mabuk hingga basah kuyup di trotoar Aku bergelinjang geli di bawah hujan sebagaimana kamu tertawa di atas api unggun Aku menampung air hujan sebagaimana kamu membanjur rumah dengan minyak tanah Aku terpejam kehujanan sebagaimana kamu tidur berkeringat Aku menelan air hujan sebagaimana kamu menelan ludahmu sendiri Aku menyukai hujan sebagaimana kamu bertahan membenci hujan Aku menatap hujan sebagaimana kamu mengerti diriku Aku berbinar atas hujan sebagaimana kamu mematikan rokokmu di atas bumi yang kehujanan Aku terkejut melihat petir diantara hujan sebagaimana kamu muncul di hidupku

Kamis, 17 Desember 2009

Bukan karena C.A

Bukan lah, Jing
bukan karena bacaan Chairil Anwar muda tentang

Mengenai tangis yang hampir habis
dan aku mulai terkikis
selalu habis bisa nikmat
tidak boleh, tahu?
Aku beribadah
saja ah
tak usah kuliah
bedebah!

---
yk16122009av

Tidak ada komentar: