Aku menginginkan hujan sebagaimana kamu bersorak untuk matahari tetap bersinar Aku berdoa disaat hujan sebagaimana kamu mabuk hingga basah kuyup di trotoar Aku bergelinjang geli di bawah hujan sebagaimana kamu tertawa di atas api unggun Aku menampung air hujan sebagaimana kamu membanjur rumah dengan minyak tanah Aku terpejam kehujanan sebagaimana kamu tidur berkeringat Aku menelan air hujan sebagaimana kamu menelan ludahmu sendiri Aku menyukai hujan sebagaimana kamu bertahan membenci hujan Aku menatap hujan sebagaimana kamu mengerti diriku Aku berbinar atas hujan sebagaimana kamu mematikan rokokmu di atas bumi yang kehujanan Aku terkejut melihat petir diantara hujan sebagaimana kamu muncul di hidupku

Rabu, 25 Maret 2015

Buku Dead Japra


Hahahaha, kenapa ketawa? Lagi-lagi pemirsa. Lihatlah judul postingan ini: "Buku Dead Japra". Sebuah rencana baru yang melangkahi rencana kemarin tentang pembuatan album Dead Japra dengan tajuk "Ruh". Hahahaha

Sebenarnya rencana pembuatan buku ini juga muncul begitu saja setelah saya membeli buku sketsa dari seorang teman. Jujur saja, saya sudah laaaaaama sekali tidak menggambar, tidak menulis. Entah waktu habis begitu saja, seperti meringkuk di bawah meja padahal gempa pun tidak.

Nah, awalnya saya hanya menamai buku tersebut dengan nama lengkap saya di halaman pertama, seperti buku-buku milik saya yang lainnya. Hanya saja buku yang satu ini belum tahu mau saya tulis atau gambar karena sebelumnya pun saya pernah membeli buku sketsa berukuran A5, akan tetapi lembar-lembarnya malah saya buat untuk kliping kertas-kertas-tidak-penting-namun-sayang-sekali-kalau-dibuang. Itu pun isinya hanya sisa-sisa dari yang tidak terbuang karena yang lainnya terbuang percuma oleh si emosi konyol. Dasar wanita! Haha

Kembali ke buku sketsa, pada suatu waktu saya terpikir untuk mengisinya dengan cerita-cerita sewaktu sekolah dahulu karena pernah saya merumuskan tentang kehidupan sekolah saya sebelum kuliah, yaitu TK tentang kekuasaan, SD tentang kejahatan, SMP tentang kelompok, dan SMA tentang popularitas. Oleh karena itu, saya berniat untuk menguraikannya dalam sebuah buku cerita atau kumpulan cerita pendek. Hanya saja, menguraikannya butuh bermain-main kembali ke masa-masa lalu. Pikir saya, apakah tidak mengganggu jalannya skripsi? Hahahahaha. Kemudian saya pikir kembali, apakah yakin skripsi akan dikerjakan sekalipun tidak mengerjakan yang lainnya? Bletak!

Pada akhirnya saya mengisi buku sketsa tersebut dengan mengalirnya air dari tinta hitam dan merah milik spidol manusia salju. Yoi, buku sketsa yang tidak memiliki konsep muluk-muluk. Tapi ada satu sih yang menjadi benang merahnya, yaitu darah.

Terimakasih untuk teman saya yang menjual buku sketsa yang dibayar cicilan dua kali oleh saya. Hahahahaha

Anehnya, dari sini timbul kenikmatan saat tidak menggunakan alat bantu untuk menghapus. Kalau tidak suka, ya kertasnya langsung dirobek. Pernah suatu kali saya baru menarik garis menggunakan spidol, merasa salah, kemudian saya langsung merobeknya. Hahahaha rasanya asyik sekali, jadi ingin salah terus :p

Kemudian, apa hubungannya "darah" yang merupakan benang merah dari buku sketsa tersebut dengan judul postingan ini? Jawabannya adalah untuk menjawab tweet saya di Twitter tahun lalu yang berbunyi: "Tahun ini adalah tahunnya Dead Japra!". Memang, teknisnya tweet tersebut harus dijawab di tahun lalu pula. Namun sebaliknya, niat suka-suka itu merupakan awal dari sebuah rencana yang akan mengawali tahun setelahnya, yaitu tahun 2015 ini. Tahun-tahun kemarin Yang Muda Young Moody lahir dengan percobaan menanamkan nama lewat kalender, sebelumnya Kucil dan Harap menghilang meninggalkan dua buku, satu blog, dan lembaran-lembaran poster. Kalau Avoolcool, ia sudah mati dimakan mood busuknya! Namun, "Berita Kehilangan" milik Avoolcool yang diserahkan kepada Kucil dan Harap itu sepertinya akan dilengserkan ke Yang Muda Young Moody. Haha! Menurut ramalan sih yang akan terus hidup di tahun depan adalah Yang Muda Young Moody dan Dead Japra. Ceileh, ramalan katanyaaa~

Kalau benar kedua kelompok itu terus berjalan, maka akan bagus imbasnya untuk saya. Yang Muda Young Moody akan menyalurkan energi positif, sedangkan negatifnya dibawa oleh Dead Japra. Seimbang, kan!

Lucunya, Dead Japra bukannya membuat lagu, malahan buku yang dikerjakannya! Hahaha berkaitan dengan kecakapan dalam teknis instrumennya sih. Dead Japra harus menabung dulu untuk membeli alat pereka suara yang bisa mendamaikan suara saya yang macam kucing diinjak buntutnya. Liriknya sih sudah beberapa kali mengudara di kamar mandi. Haha hehe hihi

Itulah alasan saya mengapa buku sketsa tersebut diisi oleh Dead Japra dengan darahnya. Untuk mendampingi musiknya yang seperti kotoran telinga. Eh, tidak menjawab, ya? Coba diteliti baik-baik, karena ini postingan panjang yang sudah lama sekali tidak saya lakukan.

Bhahahahahahaha!

Inilah cuplikan isi buku Dead Japra yang akan diposisikan untuk mendampingi album "Ruh" nanti (wah, saya baru saja terpikirkan tentang hal tersebut kalau buku Dead Japra dan album "Ruh" adalah satu kesatuan! :p)




Buku sketsa "BlackSplatz" bisa dimiliki dengan menghubungi Amadeus Rembrandt (t: @blamerr)



Semoga terbit setelah lulus nanti, dan kalian jangan mati dulu, ya!



Salam terbaik,

Aulia Vidyarini

Closet.



















Postingan menuju akhir dari blog ini. Namun bukan akhir dari segalanya. O, yeah.