Aku menginginkan hujan sebagaimana kamu bersorak untuk matahari tetap bersinar Aku berdoa disaat hujan sebagaimana kamu mabuk hingga basah kuyup di trotoar Aku bergelinjang geli di bawah hujan sebagaimana kamu tertawa di atas api unggun Aku menampung air hujan sebagaimana kamu membanjur rumah dengan minyak tanah Aku terpejam kehujanan sebagaimana kamu tidur berkeringat Aku menelan air hujan sebagaimana kamu menelan ludahmu sendiri Aku menyukai hujan sebagaimana kamu bertahan membenci hujan Aku menatap hujan sebagaimana kamu mengerti diriku Aku berbinar atas hujan sebagaimana kamu mematikan rokokmu di atas bumi yang kehujanan Aku terkejut melihat petir diantara hujan sebagaimana kamu muncul di hidupku

Kamis, 29 September 2011

Drawing Lovers #3 (Open for Submission)

DRAWING LOVERS #3 ELECTRONIC
Yogyakarta 28/29 oktober 2011, @Sangkring Art Project

OPEN FOR SUBMISSION:

“ELECTRONIC “ adalah tema karya yang kita pilih kali ini, Seiring perkembangan teknologi yang pesat pasti akan membawa dampak yang besar dalam kehidupan masyarakat, kita tidak bisa terlepas dari barang-barang elektronik. Kita sering melihatnya, mendengarnya, memainkannya, mengendarainya, bahkan mengantunginya. Hari ini, Kita hidup dalam zaman elektronik, Bagaimana gambaran tentang barang- barang elektronik bagi seorang seniman? Sejauh mana peran elektronik dalam hidup kalian? apa redefinisi kalian tentang elektronik? Tuangkan segala pikiran anda tentang electronic dalam sebuah drawing.

JENIS PAMERAN: Slide Show

JENIS KARYA: Soft copy
Karya berupa drawing dengan teknik dan media yang bebas dan beragam, karya dikirim berupa file format jpeg (scan drawing/foto drawing), GIF, stop motion, maupun video drawing.

karya dikirim dalam format softcopy resolusi 300 dpi, dengan sisi terpanjang minimal 2000 pixel ke email drawinglovers@yahoo.com
beserta lampiran berupa:
KONSEP KARYA
DATA DIRI SENIMAN (nama, no handphone, email/blog/web )
DATA KARYA (judul, media, dimensi, tahun pembuatan)

DITERIMA SELAMBAT LAMBATNYA TANGGAL 18 OKTOBER 2011

Tim seleksi : Wahyudin as. Hendra himawan. Sunardi. Feri Pradigdo


---

Ilustrasi poster : Sunardi

Sabtu, 24 September 2011

Letter to You: "Tukang Cabut Bom di Gereja Kepunton, Solo."

Yang gue inget,

bom itu bentuknya kalo dicabut atasnya

terus dilempar meledak deh.

Kalo bom bunuh diri,

kayak otak dicabut dari kepala manusia.

Kosong!

Jumat, 23 September 2011

The Prologue of Kucil and Harap

#1
Perkenalan Si Kucil dan Harap//

Ini cerita tentang sepasang kerbau yang tinggal satu rumah. Kerbau satu namanya Kucil, yang lainnya Harap. Mereka membuat setting sendiri ditakdirkan bersama karena sama-sama senang jalan-jalan. Atau begini singkatnya, mereka senang berpetualang di kota orang karena menyukai.. jalan-jalan? Oh bukan, karena mereka saling menyukai namun tidak saling menyatakan. Jika berpetualang, Kucil saja yang menyukai, kalau Harap tidak karena dia sering mabok di perjalanan. Nah, Kucil ini senang sekali hatinya jika melihat Harap muntah-muntah terus, karena ia merasa Harap sebentar lagi akan melahirkan anaknya, padahal Harap hamil saja tidak, nikah saja belum, dan ah! Melamar saja tak berani si Kucil itu.

Kucil ini jantan berumur sekitar 20-30an, karena kadang ia merasa sangat muda dan kebalikannya. Akan tetapi ia bukan pelupa akut dan labil, hanya saja ia lebih senang mengalir apa adanya bagaimana sifat yang dimiliki.

Sedangkan Harap adalah betina yang pasti berumur 23, namun ia memiliki kelainan ketika menulis sebuah blanko. Seperti di suatu contoh yakni ia menuliskan angka 32 tahun, dan si Harap diceletuk ibu-ibu sebelah, “ibu awet muda sekali ya?” senyum kaget ibu-ibu itu ditanggapi sinis olehnya. Ia berkata bahwa ia berumur 23 tahun, bacalah dari kanan ke kiri, seperti sedang mengaji.

Begitulah.

Jangan terlalu terpaku pada deskripsi tadi, karena satu minggu yang akan datang pun mungkin akan berubah. Bisa juga satu menit lagi. Karena ini hanya dunia milik kami bertiga.

---

//Soundtrack: 311 - Two Drops In The Ocean
Copyright 2011 Aulia Vidyarini