Aku menginginkan hujan sebagaimana kamu bersorak untuk matahari tetap bersinar Aku berdoa disaat hujan sebagaimana kamu mabuk hingga basah kuyup di trotoar Aku bergelinjang geli di bawah hujan sebagaimana kamu tertawa di atas api unggun Aku menampung air hujan sebagaimana kamu membanjur rumah dengan minyak tanah Aku terpejam kehujanan sebagaimana kamu tidur berkeringat Aku menelan air hujan sebagaimana kamu menelan ludahmu sendiri Aku menyukai hujan sebagaimana kamu bertahan membenci hujan Aku menatap hujan sebagaimana kamu mengerti diriku Aku berbinar atas hujan sebagaimana kamu mematikan rokokmu di atas bumi yang kehujanan Aku terkejut melihat petir diantara hujan sebagaimana kamu muncul di hidupku

Minggu, 01 Mei 2011

Letter to You: "Sukses ya, Teman-teman!"

Kemarin teman saya tanya, "kenapa, U? Bengong terus.."

Dan saya tertawa terpaksa, "galau," lanjut saya asal.

"Galau terus," ujarnya sambil tertawa.

Sebenarnya saya tidak galau, saya hanya malu.
Malu bertemu teman-teman seperti kalian,
batin saya.


*

Sukses ya, Teman-teman!
(Saya ingin berkata lebih dari ini, tapi entahlah nanti saya lanjutkan di surat-surat berikutnya)
:)