OH! Jejak sempit melawan keterbuaian pada yang lalu-lalu
Alam telah mendambakan kicauan burung-burung yang tak bisa terbang
sedangkan hari batuk-batuk hingga pusing sebelah meracau pada yang kacau
Alam bilang, mengapa kau berkeluh kesah pada yang basah,
sedangkan kau tak menangkis air, kau tak mencoba, kau tak pernah mencobanya
Alam marah pada yang hari-hari berangsur kelam
penuh umpatan, kecaman, teriakan, dan mereka lupa makan
Padahal,
alam telah memberikan hamparan beras kesukaannya
Maka,
hari tak kunjung makan
Hari bilang, aku telah hancur berkecepatan lebih dari pencapaian puncak maksimal,
aku telah habis dimakan waktu, aku tak bisa menangis,
hanya kau yang bisa menangis menghujani panasnya aku
Hari kelaparan belai kasih lagi mesra pada alam yang telah dirusak tangan kanannya sendiri
Tangan kanannya sendiri yang merusak alam sahabatnya
OH! Jejak sempit melawan keterbuaian pada yang lalu-lalu
Lalu apalagi yang harus kita percaya?
Asdghjshfdkjncudiyudyusahbdsbaxhvzbcmxzmcnxcmbvmcvcvxcnjjjjjjjjjjjjjjjng
Hari pergi ke toko daging,
meminjam bilah-bilah berkilau,
Hari memotong tangan kanannya,
tangan kanannya dipotong
Tangan kanan yang lainnya berdecak rupiah,
tangan kanan hari dijadikan masakan spesial
Lalu apalagi yang harus kita percaya? Sedangkan tangan kanan memakan tangan kanan yang lainnya
Alam tak lagi murka,
Alam
telah
mati
rasa
---
Aulia Vidyarini, 2012