Aku menginginkan hujan sebagaimana kamu bersorak untuk matahari tetap bersinar Aku berdoa disaat hujan sebagaimana kamu mabuk hingga basah kuyup di trotoar Aku bergelinjang geli di bawah hujan sebagaimana kamu tertawa di atas api unggun Aku menampung air hujan sebagaimana kamu membanjur rumah dengan minyak tanah Aku terpejam kehujanan sebagaimana kamu tidur berkeringat Aku menelan air hujan sebagaimana kamu menelan ludahmu sendiri Aku menyukai hujan sebagaimana kamu bertahan membenci hujan Aku menatap hujan sebagaimana kamu mengerti diriku Aku berbinar atas hujan sebagaimana kamu mematikan rokokmu di atas bumi yang kehujanan Aku terkejut melihat petir diantara hujan sebagaimana kamu muncul di hidupku

Jumat, 19 Desember 2008

Coretan #1: "Tuhan-Tuhan bilang, kita berbeda."

Kamu bilang, hidup itu mengkritik.
Dan kamu membuatku berisik.
Kamu pun bilang, hidup itu menggelitik.
Dan kamu pun membuatku bintik-bintik.
Lalu kamu pernah bilang, hidup itu erotik.
Dan kamu pun membuatkanku tato batik.
Saat itu, Tuhanmu bilang, hidup aku itu bukan kamu.
Lalu aku mati di tangan Tuhanku.

"Tuhan-Tuhan bilang, kita berbeda."

Copyright 2008 Aulia Vidyarini

Tidak ada komentar: