Aku menginginkan hujan sebagaimana kamu bersorak untuk matahari tetap bersinar Aku berdoa disaat hujan sebagaimana kamu mabuk hingga basah kuyup di trotoar Aku bergelinjang geli di bawah hujan sebagaimana kamu tertawa di atas api unggun Aku menampung air hujan sebagaimana kamu membanjur rumah dengan minyak tanah Aku terpejam kehujanan sebagaimana kamu tidur berkeringat Aku menelan air hujan sebagaimana kamu menelan ludahmu sendiri Aku menyukai hujan sebagaimana kamu bertahan membenci hujan Aku menatap hujan sebagaimana kamu mengerti diriku Aku berbinar atas hujan sebagaimana kamu mematikan rokokmu di atas bumi yang kehujanan Aku terkejut melihat petir diantara hujan sebagaimana kamu muncul di hidupku

Senin, 22 Desember 2008

Salah alamat di Message PC warnet

Selalu aja pengen ketawa kalau saya inget ini :D

Kejadian kecil ini udah agak lama sih, tapi masih inget aja. Hahahahahahaha ~
(Sori ya, Ndah, aku ceritain :P)

Malam itu (cieh..) sewaktu saya bersama Indah -- teman kampus + kost saya -- lagi di warnet mau cari bahan buat tugas utusan Pak ******* yang sangat ganteng sekali tugas-tugasnya!

Biasa lah, pasti kalau udah capek karena untuk browsing tugas dia itu sampai jam 1 dini hari. Nah, sebelumnya kami berkomunikasi lewat Message PC yang tersedia di komputer warnet tersebut. Terjadilah saling umpat-mengumpat si bapakke itu untuk multivitamin kami agar tetap semangat. Gyahahahahahah!

Nah, di Message PC itu kan ada dua box untuk pesan ke si server sama untuk client. awal-awalnya sih masih sampe itu pesan ke saya tapi lama kelamaan kok lama banget si Indah bales umpatan saya. Ah, mungkin si Indah udah males ngumpat-ngumpat, pikir saya.

(to be continued)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

mana lanjutannya? hehehehe

Aulia Vidyarini mengatakan...

ohohohoho iya nanti saya lanjutkan hihihi
thanks ah udah dibaca :)