Aku menginginkan hujan sebagaimana kamu bersorak untuk matahari tetap bersinar Aku berdoa disaat hujan sebagaimana kamu mabuk hingga basah kuyup di trotoar Aku bergelinjang geli di bawah hujan sebagaimana kamu tertawa di atas api unggun Aku menampung air hujan sebagaimana kamu membanjur rumah dengan minyak tanah Aku terpejam kehujanan sebagaimana kamu tidur berkeringat Aku menelan air hujan sebagaimana kamu menelan ludahmu sendiri Aku menyukai hujan sebagaimana kamu bertahan membenci hujan Aku menatap hujan sebagaimana kamu mengerti diriku Aku berbinar atas hujan sebagaimana kamu mematikan rokokmu di atas bumi yang kehujanan Aku terkejut melihat petir diantara hujan sebagaimana kamu muncul di hidupku

Selasa, 14 Juli 2009

Magenta..


Dalam otak hingga terbakar matahari yang telah berubah menjadi ide-ide yang naasnya sebuah benang kusut berwarna hitam.
Menggunakan piyama tanpa corak. Sudah berak. Menahan gerak. Lalu berbunyi, "krak!"
Melepas kacamata lalu tampaklah mata yang sudah lama terpejam menahan melihat hujan di teriknya malam hari berwarna magenta.
Magenta.. begitu ia menyebutnya. Malas, gemuk, dan gentar.

2 komentar:

Asri Wuni mengatakan...

keren u gambarnya! tp lebih keren lg layoutnya lebih keren haha gimana cara tuh?

Aulia Vidyarini mengatakan...

haha nuhun cing :D
gw tuh yang disen layoutnya hakahakhak, ke www.pyzam.com, ci.