Aku menginginkan hujan sebagaimana kamu bersorak untuk matahari tetap bersinar Aku berdoa disaat hujan sebagaimana kamu mabuk hingga basah kuyup di trotoar Aku bergelinjang geli di bawah hujan sebagaimana kamu tertawa di atas api unggun Aku menampung air hujan sebagaimana kamu membanjur rumah dengan minyak tanah Aku terpejam kehujanan sebagaimana kamu tidur berkeringat Aku menelan air hujan sebagaimana kamu menelan ludahmu sendiri Aku menyukai hujan sebagaimana kamu bertahan membenci hujan Aku menatap hujan sebagaimana kamu mengerti diriku Aku berbinar atas hujan sebagaimana kamu mematikan rokokmu di atas bumi yang kehujanan Aku terkejut melihat petir diantara hujan sebagaimana kamu muncul di hidupku

Selasa, 02 April 2013

Aulia dan Orang-orang dan Lain-lain, 2

ABAIKAN.

Welcome back! Back back back! Kenapa diulang-ulang gitu sih? Itu ceritanya echo gitu. Bener gak sih echo? He'eh lah he'eh.

Okey. Hari ini hari Selasa. Baik kan saya memberitahu kalian nama dari hari ini. Selasa tanggal 2 April 2013, banyak yang dipetik dari hari ini kalau mau memilahnya sih. Sayangnya saya sedang tidak ingin memilahnya. Yah, berikan nafas sejenak. Mungkin di hari Rabu akan memperbaiki segalanya.

Tadi saya tidur siang lho. Tidur sore sih. Untung beli bantal baru. Kalau nggak kan saya nggak bakal tidur sore. Hem.

Pagi tadi saya bangun dalam keadaan belum mandi. Oke, karena saya tidur di dini hari. Saya tidak mandi di dini hari. Maaf ya kalau saya agak menyebalkan. Mungkin sangat.

Kalau kalian tahu, saya dan teman-teman kuliah siang tadi pergi ke bandara. Gayanya sih kayak mau liburan. Nggak juga ding. Yah, tapi lagak jalannya kayak mau liburan aja gitu. Nggak kok, kami ke bandara mau mengantar salah satu teman baik saya yang pernah saya ceritakan di posting ke-1. Yoi, dia berangkat bersama keluarganya kembali ke tanah kelahiran.

Banyak sih, banyak banget yang mau saya bicarakan. Tapi apa daya, daya apa ya apa daya apa sih. Begitulah. Kalimat selamat jalan yang mungkin berharap menjadi sampai jumpa lagi. Hiks. Cemungut kakaaa~ Alay luh! Lu yang alay! Enak aja, elu lah! Ya iyalah saya!

Nanti aja lah saya ceritakan lagi. Karena banyak juga pembelajaran-pembelajaran baru yang saya amati di hari tadi bersama teman-teman saat makan siang. Walaupun kalian tahu lah ya, saya sedikit bicara. Mungkin saya akan menyebut tahun ini sebagai My Ears Year. Kenapa? Nanti aja lah ya saya ceritakan. Saya cuma mau mencatatnya saja. Kali-kali yang baca ini nanti mengingatkan saya untuk menceritakannya. Yep, itulah gunanya saya membuat ini.

Oke deh, saya harus kembali mengkoreksi hasil revisi proposal skripsi saya untuk dikumpulkan di esok hari. Saya mau posting yang belum sempat saya posting aja dari tahun lalu. Nggak tahun lalu banget sih.. akhir tahun kemarin gitu. Hahaha sebenernya nggak terlalu penting juga saya posting. Tapi buat seneng-seneng aja gitu. Kali-kali nyiprat ke yang baca, hahaha tapi nggak lucu sih jadi jangan terlalu berharap. Ya udah sih cepetan! Banyak cingcong! Iye iye..


Nah, itu yang mau saya share. Hahaha. Gitu doang? Ya udah sih kenapa memangnya nggak boleh? Boleh kok. Jadi ternyata tanpa disadari saya itu suka bersenandung. Ya biasa sih ya, cuman ternyata saya ingat-ingat itu nggak ada lagunya. Ho'oh, karena itu saya suka menghafal irama yang saya senandungkan, kemudian dibuat liriknya. Walaupun kebanyakan jadi lupa lagi. Ya maklum lah ya keseringannya itu terlahir di kamar mandi. Hahahaha

Nah (lagi), sesuai sub judul yang saya cantumkan di atas, maka abaikan lah oke. Itu bukan apa-apa kok. Tapi apa-apa sih. Lagu itu tercipta waktu saya lagi labil tingkat dewi kuan in. Gitu gak sih nulisnya? Gatau. Oh ya udah kalau nggak tau, berarti kita kompak.

Maklum lah umur-umur lagi diambang labilnya remaja campur aduk sama dewasanya angka 2. Yah, walaupun kedewasaan nggak diukur dari umur, tapi angkanya pasti menjadi patokan kita atau orang lain untuk menentukan kita harus mulai mendewasakan diri. Prok prok prok. Ada Pak Tarno? Bukan kok. Oh, ya udah kalau gitu.

There is a lot of symbols. Begitulah singkatnya, kalau mau panjangnya mah nanti yah. Saya harus mengoreksi revisian nih biar lancar oke. Doakan ya. Kita saling mendoakan. Indah nggak sih bacanya? Kok diem? Malah terharu! Ya gapapa sih.

Segitu aja dulu yah untuk hari Selasa-nya. Eh, udah lama saya nggak makan kacang atom. Jadi inget teman saya tadi nggak mau makan itu, gara-gara takut jerawatan. Hahaha jadi inget (lagi) saya pernah twit: "Katanya makan kacang bikin jerawatan? Yang bikin jerawatan tuh bukan kacang, tapi kamu!"

Hahahahaaaa lengkap dengan hashtag 'eaaaaaa'. Hahahaha wokwokwok saya lagi seneng pake ketawa 'wokwokwok' gitu hahahaha lucu aja gitu berasa bimoli. Bibir monyong lima centi. Singkatan jaman SD. Hufet.

Selamat menjelang pukul dua puluh tiga malam. See ya!

- Aulia





Tidak ada komentar: